Kamis, 29 September 2016

Dinding dan graffiti

Girl graffiti writer, Kudus Street Art


GRAFFITI


Graffiti adalah seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis dan bentuk yang digambar di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot (PILOX) atau cat tembok dan pigmen sebagai bahan campuran warna untuk menghemat biaya dan kuas jika menggunakan bahan cat tembok. Walaupun dengan skill dan peralatan yang masih sederhana, konsep tulisan dan dinding menjadi media paling aman untuk mengekspresikan perasaan yang mempunyai makna tertentu.
Istilah graffiti sendiri diambil dari bahasa latin, graphium yang artinya menulis. Awalnya istilah itu dipakai oleh para arkeolog untuk mendefinisikan tulisan-tulisan di bangunan kuno bangsa Mesir dan Romawi kuno. Tapi seiring berjalanya waktu kini graffiti semakin berkembang. Ada dua jenis dalam graffiti yaitu font dan character.

Sekarang ini telah banyak diantara seniman dan para remaja yang menyukai dunia graffiti. Tidak hanya kaum lelaki, kaum perempuan pun bisa ikut serta mempelajari graffiti. Sudah banyak kaum wanita yang menyukai dunia graffiti dan ikut berkarya, tapi tidak semua daerah memiliki graffiti writer.
Drawink Characters 3, Kudus Street Art




Nama saya Shella Rachma Octaviana, saya lahir di Kudus pada tanggal  11 Oktober 1998. Saya sangat menyukai seni entah itu seni musik maupun seni rupa. Saya punya banyak hobby diantaranya ada menyanyi, melukis, menggambar, dan olahraga dan saya sangat menyukai dunia graffiti. Saya ikut bergabung dalam komunitas street art ketika kelas 2 SMA. Awalnya saya hanya diajak dan dulu saya punya crew bernama KEMS crew yang terdiri dari empat orang tapi seiring berjalannya waktu KEMS bubar karena kekurang kompakan antar anggota dan akhirnya saya terjun di dunia graffiti sendiri tanpa crew. Tapi saya tidak sendiri, saya ikut dalam komunitas Kudus Street Art. Ada beberapa graffiti writer cewek dulunya tapi sekarang mereka sudah sibuk dengan perkuliahan ataupun pekerjaan masing - masing dan akhirnya hanya tersisa saya yang masih ikut bergabung dengan Kudus Street Art.

Dari artikel ini saya hanya memberitahukan kepada semua pecinta graffiti bahwa perempuan juga bisa ikut serta dalam dunia graffiti. Karna sebuah pemikiran atau perasaan bisa disampaikan dan diterapkan pada dinding dan gambar. Pada dasarnya dinding, graffiti, cat dan pylox lebih mengertikan perasaan kita karna lewat gambar kita bisa mengungkapkan perasaan dan menuangkan ide pikiran dalam sebuah karya :)


Ig : shellaoctav, spot : jepara

Soxlam, Eltwo, Ichiko

Kudus Street Art